Skip to main content

Meningkat Tanpa Menambah Pondasi


Dengan material yang ringan, meningkat rumah bisa dilakukan tanpa perlu menambah perkuatan pondasi.

Ketika kebutuhan akan ruang bertambah sementara lahan cekak, satu-satunya cara adalah melakukan pengembangan vertikal. Cuma apabila bangunan asal tidak disiapkan untuk 2 lantai, berarti pada saat akan meningkat kita harus memperkuat pondasi. Ini artinya adalah: biaya besar dan waktu pengerjaan lama.
Penambahan pondasi ini sebetulnya bisa dihindari, asal menggunakan material yang ringan. Danang (44), menerapkan teori ini pada rumah tinggalnya di kawasan Bintaro, yang ditinggali bersama istrinya—Dita (41).

Arsitek yang cukup ramah ini meningkat rumah untuk mendapatkan 1 buah ruang tidur anak dan satu ruang kerja yang berada di depan kamar. Kamar ini menempati ruang attic (bawah atap) yang semula memang kosong.



Pelat Lantai GRC
Untuk mendapatkan bobot yang tidak terlalu berat, Danang menggunakan GRC setebal 15 mm dengan rangka kayu untuk pelat lantai. Biasanya pelat lantai ini dibuat dari beton bertulang.

GRC (glassfiber reinforced cement) atau sering disebut beton ringan terbuat dari campuran semen, pasir, dan serat (glassfiber). Serat ini menggantikan fungsi tulangan yang dibutuhkan pada beton biasa. Inilah yang membuatnya jadi lebih ringan dibandingkan beton bertulang. Yang jelas, pengerjaan dengan GRC ini lebih cepat dibandingkan menggunakan beton biasa. Ini karena GRC dijual dalam bentuk lembaran seukuran tripleks.

Dinding Gipsum
Selain material untuk lantai, bahan yang bisa dihemat dari segi bobot adalah material untuk dinding. Ketimbang menggunakan bahan bata yang cukup berat, Danang lebih memilih bahan gipsum. Selain lebih ringan, proses pengerjaannya pun jauh lebih cepat karena panel langsung dipasang. Di sini digunakan dua lembar panel gipsum, bagian tengahnya diisi bahan glasswool untuk peredam suara.

Kekurangan bahan ini untuk dinding adalah: ketika diketuk dinding akan berbunyi seperti dinding tripleks. Selain itu, dinding ini juga tidak kuat bila dipaku untuk digantungkan hiasan. Bila ingin memasang paku, harus pas di tempat tulangannya. Tapi kalau kita tidak terlalu senang dengan hiasan dinding yang harus dipaku ke dinding, tentunya ini bukan masalah, kan?

Bila Anda ingin meningkat rumah dengan lebih praktis, mungkin cara ini bisa ditiru. Yang perlu dicatat, ketika akan bereksperimen dengan sebuah material, berkonsultasilah dengan produsen material yang bersangkutan, supaya tidak timbul masalah.



sumber : tabloidrumah.com

Comments

Popular posts from this blog

Berapa LAMA ??

A nda mau mendesain  rumah tinggal or interior apartemen Anda? Berapa lama proses desainnya? Saya seringkali mengalami kesulitan menjelaskan bahwa desain interior atau pun design arsitektur  membutuhkan waktu dan energi. Seorang calon klien bertanya, “Mbak, 1 minggu desainnya bisa selesai?” Atau pembaca dalam kolom komentar menulis “ Mbak tolong bantuin desain… ” Berikut jawaban saya sekaligus untuk semua komentar yang tak terjawab. Untuk mendesain interior seluruh rumah atau satu unit apartemen, kami membutuhkan waktu 1 (satu) bulan. Kalau mendesain arsitektur, waktunya bisa lebih lama, 2 sampai 3 bulan. Semangat kami di studio adalah, “Mendesain dengan hati dan jangan mengulang desain”. Nah, untuk Anda yang lumayan awam dengan dunia desain interior , saya coba sharingkan tahapan-tahapan proses desain interior. Pertama,   Katakanlah Anda sudah sepakat dengan biaya dan jasa yang Anda minta. Tahap awal adalah tahap konsep atau pra desain. Keluaran dari tahap ini kemudian dit

RUMAH TINGGAL

KLINIK

Klinik Lokasi : krawang  Renovasi bangunan design dan  interior